Wednesday, September 16, 2009

Tak ada Windows, Linux pun Jadi

Tulisan ini dibuat untuk menyukseskan Lomba Blog Open Source P2I-LIPI dan Seminar Open Source P2I-LIPI 2009.

Saya jadi ingat kejadian akhir tahun lalu. Anak-anak saya yang masih SD dan TK cukup doyan main game dari komputer. Yang SD sudah lebih paham tentang komputer sehingga sudah terbiasa menyalakan dan mematikan komputer dengan benar. Waktu saya beli notebook baru, hampir tiga tahun lalu, notebook lama saya hibahkan ke anak-anak. Si bungsu yang masih belum TK waktu itu sering ikut-ikutan main di notebook tapi masih tidak tertib dalam hal mematikan komputer. Walhasil harddisk-nya rusak fisik.


Anak-anak lapor pada saya sepulang kerja tentang hal tersebut. Si
bungsu mendesak untuk segera bisa main game di laptop sementara saya
belum sempat ganti harddisk yang rusak. Saya pun mengambil Knoppix
dari koleksi CD saya dan saya masukkan di CD drive lalu boot.
Sebenarnya si bungsu sudah tidak asing karena sudah pernah main Frozen
Bubble sebelumnya. Ternyata dia cukup senang main beberapa game
sederhana di Linux. Mereka jadi mulai terbiasa menggunakan Linux dan
bapaknya jadi lupa ganti harddisk itu sampai sekarang (he..he..)

Memang tidak mudah mensosialisasikan Linux. Sejak 2002 saya sudah
mencoba upaya kecil-kecilan dengan cara buat seminar, pelatihan
mahasiswa, sampai buat Linux Interest Group di kampus tempat saya
mengajar (STMIK MDP). Pada peresmian LIG kita luncurkan juga MDP Linux yang merupakan remastering dari Knoppix. Kita bahkan beberapa kali mendatangkan pak Onno. Tapi tetap saja masih tidak berpengaruh signifikan. Kami sekarang
memasukkan Linux pada mata kuliah Dasar Komputer. Mudah-mudahan ke
depan jadi lebih baik.

No comments: