Sunday, August 10, 2008

Paradigma "Tapi bukan aku"

Saya paling senang membaca kisah orang-orang sukses. Semangat dari perjuangan mereka biasanya berpengaruh pada saya. Yang seringkali membuat saya kagum adalah kegigihan mereka untuk mencapai kesuksesan. Mereka tidak hancur dengan kegagalan. Kegagalan merupakan proses pembelajaran yang justru akan membuat mereka mencoba lagi dan bangkit kembali.

Kisah-kisah Thomas A Edison, Henry Ford, atau kolonel Sanders sang pendiri KFC sering dijadikan contoh-contoh kegigihan dalam mencapai kesuksesan. Saya bisa membayangkan bagaimana tabahnya kolonel Sanders mengalami lebih dari seribu kali penolakan ketika menawarkan resep ayam gorengnya ke restoran-restoran. Namun hal itu tidak membuat dia putus asa.


Banyak orang menyerah dengan keterbatasannya. Ini merupakan kendala terbesar untuk mencapai kesuksesan. Keterbatasan fisik, ekonomi, kecerdasan, dan lain-lain sering dijadikan alasan dan pembenaran ketika gagal atau justru tidak pernah mencoba karena alasan keterbatasan tersebut. Ada yang bisa berhasil meski memiliki keterbatasan fisik. Banyak yang berhasil meski dengan keterbatasan ekonomi. Banyak juga yang berhasil meski tidak cerdas di sekolah.

Saya sering menggunakan alasan "saya tidak berbakat di bidang..." untuk menolak mencoba hal-hal tertentu. Jangankan mencoba, untuk menerima ide tersebut untuk saya terapkan pun sudah tidak mau. Bukan berarti hal itu merupakan hal yang tidak masuk akal. Justru banyak hal yang tidak ingin saya coba adalah hal yang masuk akal dan saya yakin berhasil jika dilakukan orang lain tapi bukan saya. Untuk hal-hal tertentu saya lebih suka menjadi penonton dan bukan menjadi pemain.

Paradigma "Tapi bukan aku" saya anggap sebagai penyebab ketidaksuksesan. Bagaimana kita akan tahu kalau kita belum pernah mencoba? Bagaimana kita akan tahu jika kita hanya mencoba satu kali, dua kali, atau tiga kali? Kolonel Sanders butuh lebih dari seribu kali mencoba untuk bisa berhasil.

4 comments:

Unknown said...

Selamat menunaikan ibadah puasa…semoga kita dapat melaksanakannya dengan khusyuk dan segala amal ibadah kita diterima Alloh SWT. Amin.

salam kenal, fafi arofiq
http://opix4shared.wordpress.com

infokerjakaltim said...

setelah membaca artikel anda saya jadi bingung sendiri Paradigma Tapi bukan aku .. lalu siapa... bingung oooey

rachmadi said...

@desi
Tidak usah bingung. Kalau bukan aku, berarti orang lain.

Tips Kulit Putih said...

asuransi jiwa