Aku ingat ketika kecil aku sering menunggu ayahku pulang. Saat kelihatan sosok beliau dari kejauhan, aku berlari menghampiri dan beliau menuntun tanganku sambil berjalan bersisian. Kenangan itu selalu teringat dalam benakku. Meski tak lama aku menikmati saat-saat itu karena beliau lebih sering bekerja jauh dari kami setelah itu. Ayah lebih sering bekerja di luar kota bahkan di luar negeri.
Saat kecilku, aku kehilangan sosok ayah yang dapat kujadikan tempat belajar dan mengadu. Seringkali kucari-cari bayangnya dalam lamunanku. Ada saat-saat aku membutuhkan orang untuk berbicara sebagai sesama lelaki yang tak bisa aku lakukan dengan ibu. Ada saat-saat aku ingin belajar menjadi seorang lelaki. Saat-saat itu aku harus atasi sendiri.