Ketika duduk merenung, seringkali terbersit pikiran tentang kenyataan yang ada dalam pendidikan Indonesia, khususnya di Palembang. Sebagai pendidik, ada rasa prihatin mengamati fenomena ini. Suatu fenomena di mana pendidikan tampaknya merupakan sesuatu yang seringkali diprioritaskan oleh orang tua tapi dari sisi peserta didiknya sendiri menjalankan prosesnya (secara umum) belum dengan cara yang sesuai dan mendapatkan hasil yang menggembirakan. Seakan-akan menjalani pendidikan hanya rutinitas yang kurang jelas arahnya.
Ini adalah tempat curahan perasaan, pemikiran dan kekagumanku akan segala hal di sekelilingku.
Saturday, July 10, 2010
Sunday, July 04, 2010
Rajah Alam
Dedaun tersusun rapi di atas Lematang
Riaknya melompati batuan cadas
Butiran halimun terobosi pori-pori
Aroma kawe menggaruk rongga hidung
Liku setapak seksi merajah bukit
Lidah gagal menggambarkannya
Pena salah menuliskannya
Kuas tak mampu melukisnya
Hanya tatapan terkesima
Cuma berdirinya bulu roma
Bukit Telunjuk seolah tunjukkan arah
Di mana singgahsana yang memilikinya
Aku hanya menumpang singgah
Semua milikNya dan ciptaanNya
Riaknya melompati batuan cadas
Butiran halimun terobosi pori-pori
Aroma kawe menggaruk rongga hidung
Liku setapak seksi merajah bukit
Lidah gagal menggambarkannya
Pena salah menuliskannya
Kuas tak mampu melukisnya
Hanya tatapan terkesima
Cuma berdirinya bulu roma
Bukit Telunjuk seolah tunjukkan arah
Di mana singgahsana yang memilikinya
Aku hanya menumpang singgah
Semua milikNya dan ciptaanNya
Subscribe to:
Posts (Atom)