Wednesday, June 29, 2005

Putriku


Hidup ini jadi lebih bermakna
Saat kau hadir hiasi keluarga
Kau bak bunga yang indah
Yang harum wangi merekah

Semangatku ada padamu
Kau adalah hiburanku selalu
Jadilah kau putri shalehah
Yang menjadi kebanggaan ummah

Jalani hidup dengan istiqamah
Selalu yakin dan pantang menyerah
Tak kan ada rintangan mengganjal
Asalkan kau selalu tawakal

Fachrina Safira
Kaulah permata kebanggaanku

Tuesday, June 21, 2005

I am just another Linux user

1987: I found myself interested in a strange stuff called computer. My friend introduced that stuff to me. I was very impressed to see how it worked eventhough it was not that sofisticated like today's. Trying to play a bit, learned how DOS worked to see directory, copy, rename, delete a file. I found that my floppy got boot sector virus, but I didn't know what to do. I also learned about word processing, WordStar.

1991: I had to learn more about computer. There was programming subject in the Civil Enggineering department. Fortran was the language I should learn. I also found myself in the middle of being impressed with basic programming but I didn't learn about it in deep.
During this year also, the first time in my life, I worked on a computer using harddisk. That was on PC AT 286.

Friday, June 17, 2005

Terjemahan OpenOffice

Baru bergabung dengan proyek penerjemahan OpenOffice.org. Terima kasih buat Willy Sudiarto yang telah mengijinkan bergabung di proyek ini. Lumayan, sekedar kontribusi kecil buat open source.
Dari semalam saya sudah menerjemahkan dua dokumen kecil tapi sayang belum bisa dikirim karena koneksi internetnya loyo. Maklumlah cuma bisa pakai GPRS dari rumah. Mudah-mudahan nanti bisa dikirim secepatnya.

Thursday, June 16, 2005

Cina Batasi "Kebebasan Blog"

Kebijakan pemerintah Cina membatasi tulisan-tulisan di blog yang mengandung kata-kata terlarang seperti "demokrasi", "demonstrasi", "kebebasan" dan lain-lain. Kalaulah kata-kata tersebut diberlakukan di sini, tentu tulisan ini akan diblokir.

Mudah-mudahan ini tidak terjadi di Indonesia. Kebebasan berbicara dan menulis merupakan hak asasi manusia. Selama tidak menghina pemerintah atau orang lain, saya rasa orang bebas saja untuk menulis. Setiap orang bebas untuk mengemukakan pendapatnya, komentarnya, dan pengalamannya. Kalau kebebasan ini sudah dibelenggu maka yang akan terjadi adalah keterkungkungan.

Monday, June 13, 2005

RindukanMu

Tak kuasa kumenahan rindu ini
Untuk selalu kembali berjalan bersamaMu
Nikmati keindahan kala sunyi
Hanya dengan memujiMu

Meski banyak yang rindukanMu
Meski kasihMu terbagi pada yang lain
Ku tak akan cemburu
Ku tak akan patah hati

Walau tak jumpa denganMu
Seakan Kau ada di dekatku selalu
Temani aku resapi keindahan
Yang tak bisa kuungkapkan

Ego diri, Persembunyian, atau Eksklusifitas

Para praktisi, akademisi, atau sekedar pengguna teknologi informasi biasa kerap kali menggunakan istilah-istilah teknis berbahasa Inggris yang kerap kali membingungkan orang 'awam'. Tak jarang, orang yang tidak mengerti istilah-istilah ini disebut sebagai gaptek, ketinggalan jaman, atau mengalami kesenjangan digital (digital divide). Dalam kesempatan bicara di muka umum, seminar misalnya, bahasa campuran Inggris-Indonesia pun sering digunakan. Semakin bingunglah orang awam. Ditambah lagi dengan pelafalan kata-kata Inggris yang 'kurang pas'.

Nampaknya kurang afdol jika tidak menggunakan istilah-istilah tersebut dan mau tidak mau memang mesti digunakan. Seakan tidak ada cara lain yang bisa ditempuh untuk mendidik masyarakat umum tentang teknologi informasi. Saya pernah membaca pengalaman seorang teman yang berbicara pada sebuah seminar TI yang hadirinnya adalah para siswa SMU. Para hadirin nampak tanpa ekspresi mendengarkan apa yang beliau sampaikan. Tak heran kalau hal itu terjadi. Memang harus kita akui bahwa komunitas TI seolah kamu eksklusif dengan segala jargon-nya.

Sunday, June 12, 2005

Cinta tak berakhir

NamaMu selalu kusebut dalam hatiku
Tak bisa kubayangkan wujudMu
Karena memang Kau tak terbayangkan
Dan tak bisa dibayangkan

Ku tahu Kaulah yang selalu ada
Saat kumemandang sesuatu
Saat kumendengar sesuatu
Saat kumengagumi sesuatu

Sunyi terasa di sekelilingku
Jika kuhadirkan diriMu
Dalam sanubariku
Terhanyut aku.. tersungkur aku..

Tak ada yang pantas
Menggantikan diriMu dalam hatiku
Tak ada yang layak
Menjadi kekagumanku selain diriMu

Kan kucintai Kau
Tanpa ada batas waktu
Dan ku yakin
Hanya cinta pada diriMu lah
Yang mampu membuatku
Jalani hidup ini

Engkau di Mana

Saat si kecil suhu tubuhnya meninggi
Terkulai lemah tak banyak reaksi
Hanya tangis ungkapan derita
Hanya itu yang dia bisa

Kala perut lapar tanpa isi
Tak bisa memenuhi kebutuhan gizi
Mereka minta pada siapa
Mereka berusaha namun tak kuasa

Ketika tikus mati
Kaku terkapar di lumbung padi
Tak banyak yang memandang
Hingga jumlahnya tak terbilang

Saat itu kau di mana?
Tidakkah kau tau semua?
Coba sejenak rasakan
Sungguh itu menyakitkan

Indonesia Teriris

Andai saja Indonesia punya hati maka pastilah terasa teriris saat ini. Akhir tahun lalu tsunami meluluhlantakkan Aceh dan sekitarnya, setelah itu gempa mengguncang kawasan Nias, belum lagi pedih itu hilang, bocah-bocah kecil penerus bangsa ini terkena folio dan lumpuh layu, dan kini busung lapar pun menewaskan belasan bocah kecil tak berdaya.

Tidak hanya itu yang mengiris perasaannya. Begitu banyak masalah terungkap dan terangkat dalam kehidupan masyarakat. Beban ini beban kita semua. Kita semua yang melakukan perbuatan yang tidak semestinya. Kita semua yang membiarkan itu terjadi. Kita semua yang kurang cermat dan bijak dalam menjalani hidup. Memang mungkin tidak semua kita terlibat menjadi "pelaku" tapi kita membiarkan semua itu terjadi.

Sunday, June 05, 2005

Sweeping Membawa Berkah

Pasca sweeping yang dilakukan aparat terhadap warnet di beberapa daerah di Indonesia, blog di linux.or.id ramai dengan pembicaraan seputar migrasi ke Linux. Blog? Ya, di blog, meskipun sudah ada milis Linux tapi tidak ada salahnya menggunakan blog. Saya jadi teringat ketika UU Haki akan dan mulai diberlakukan, milis-milis Linux pun ramai membicarakan isu migrasi ini.

Cukup banyak warnet yang mulai memikirkan dan bahkan telah melakukan migrasi ke Linux atas pertimbangan biaya tentunya. Meskipun pemerintah tengah memikirkan solusi pemutihan penggunaan perangkat lunak di warnet dengan cara subsidi kepada warnet namun tetap saja harus mengeluarkan sejumlah uang untuk dapat sepenuhnya memenuhi persyaratan.

Friday, June 03, 2005

Diskriminasi Linux???

Rabu kemarin saya mampir ke Mal Mangga Dua. Niatnya mencari wadah eksternal (external case) untuk cakram keras (harddisk) 3.5" sebagai teman notebook saya jika butuh tempat penyimpanan ekstra. Maklumlah, jika harus membeli cakram keras eksternal harganya cukup mahal. Di satu toko akhirnya saya temukan model yang menarik sesuai selera saya, mereknya Smart-drive. Penampilannya manis dan terbuat dari aluminium. Di kotak kemasan ditulis keterangan yang menerangkan bahwa perangkat ini cocok digunakan untuk sistem operasi Mac OS, Win 98SE, Win XP, Win ME, dan Win 2000. Linux???